Senin, 23 Juli 2012

Melayani pemesanan:

Anakan cabutan gaharu tinggi mulai 10 cm s/d 20 cm 
dengan harga Rp. 300/batang.













Berminat hubungi: Murtopo Hp: 082158519931

atau kirim email ke baynaies@yahoo.co.id 

atau murtopobudiyono@gmail.com

Rabu, 18 Juli 2012

http://s1050.photobucket.com/albums/s411/baynaies/?action=view¤t=tanahkaplinganCopy2.jpg

Tanah Kaplingan

Harga 20 jutaan per kapling (harga termasuk biaya pengurusan surat sampai segel camat)
Jl. Serayu, Rt. 20, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara
Tanah relatif datar, akses jalan masuk aspal, bukan tanah sengketa

Berminat Hubungi: Murtopo 082158519931

Minggu, 01 Juli 2012

Melayani pemesanan:

Anakan cabutan gaharu tinggi mulai 10 cm s/d 20 cm dengan harga Rp. 300/batang

Biji ulin Rp. 1.000/biji.

Berminat hubungi: Murtopo Hp: 082158519931
atau kirim email ke baynaies@yahoo.co.id atau murtopobudiyono@gmail.com

Sabtu, 09 Juni 2012


  Sebaran jenis gaharu di Kalimantan Timur
No.
Kabupaten/Kota
Jenis gaharu
1.
Berau
A. microcarpa
A. malaccensis
A. beccariana
2.
Bulungan
-
3.
Malinau
A. microcarpa*
A. malaccensis
A. beccariana
4.
Tana Tidung
-
5.
Nunukan
A. microcarpa
A. malaccensis*
A. beccariana*
6.
Kutai Barat
A. microcarpa
A. malaccensis*
A. beccariana*
7.
Kutai Kartanegara
A. microcarpa
A. malaccensis*
A. beccariana
8.
Kutai Timur
A. microcarpa
A. malaccensis*
A. beccariana*
9.
Paser

A. microcarpa
A. malaccensis*
A. beccariana*
10.
Penajam Paser Utara (PPU)
A. microcarpa
A. malaccensis*
A. beccariana*
11.
Samarinda
A. microcarpa
A. malaccensis
A. beccariana*
12.
Balikpapan
-
13.
Tarakan
-
14.
Bontang
-
Keterangan :
-       = belum pernah dilakukan survei
*      = belum dipastikan keberadaannya

sumber: Bahan Ajar Pelatihan Budidaya dan Teknik Inokulasi Gaharu, tanggal 5 – 6 Juli 2011.  Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian di Kota Bontang.

Jumat, 08 Juni 2012


Gaharu di Indonesia

Gaharu merupakan salah satu komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang mempunyai peranan penting dalam peningkatan devisa negara, dimana pengusahaannya di Indonesia sudah dilakukan masyarakat sejak zaman Hindia Belanda (Wiyono et al, 2001). Di Kalimantan Timur terdapat tiga jenis pohon penghasil gaharu yaitu Aquilaria microcarpa, A. beccariana dan A. malaccensis (Suhartono dan Newton, 2000). Dari kelompok Aquilaria tersebut, ada beberapa spesies yang berpotensi menghasilkan kualitas tinggi diantaranya adalah A. malaccensis, A.  microcarpa, A. filaria dan A. beccariana (Sumarna, 2002).

Permasalahan gaharu saat ini adalah penurunan populasi di hutan alam akibat eksploitasi yang berlebihan karena permintaan pasar yang semakin meningkat. Maka banyak berdatangan para pencari gaharu yang kurang mengerti tentang pengambilan gaharu, apakah pohon yang ditebang mengandung gaharu atau tidak. Penebangan tersebut dilakukan semakin intensif sejalan dengan meningkatnya permintaan pasar. Di samping itu penebangan pohon dilakukan tidak secara selektif sehingga menyebabkan pohon yang tidak mengandung gubal gaharupun ikut ditebang. Penebangan juga merusak anakan di sekitar pohon induknya sehingga mengganggu regenerasi secara alamiah (Dirjen RLPS, 2004; Umboh, 2005).

Permasalahan lain yang memicu menurunnya populasi gaharu adalah kerapatan pohon yang rendah perhektarnya. Berdasarkan hasil penelitian Suhartono (1999), populasi gaharu di Sumatera dan Kalimantan umumnya kurang dari 0,3 pohon per Ha. Selanjutnya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir sekitar 10.000 sampai 40.000 pohon di tebang dalam satu tahun. Sedangkan menurut La Frankie (1994), Barden et al, (2000) dalam Umboh (2005), untuk memperoleh satu pohon yang mengandung gubal gaharu, pencari gaharu dapat menebang hampir sepuluh pohon.

Dampak dari eksploitasi gaharu yang berlebihan tersebut mengakibatkan ekspor gaharu dari tahun ke tahun semakin menurun. Puncak perdagangan ekspor gaharu berlangsung antara 1918-1925 dan pada masa penjajahan Hindia Belanda dengan volume sekitar 11 ton/tahun. Setelah kemerdekaan ekspor gaharu semakin meningkat. Ekspor gaharu tidak hanya ke daratan Cina, tetapi ke Korea, Jepang, Amerika Serikat dan negara Timur Tengah dengan permintaan tidak terbatas. Ekspor gaharu Indonesia periode 1983-1987 sekitar 103 ton/tahun, tahun 1990-1998 mencapai 165 ton/tahun dan hingga akhir tahun 2000 mencapai 446 ton/tahun. Sedangkan rata-rata kuota Indonesia sejak tahun 2000 sekitar 300 ton/tahun. Hanya saja saat ini produksi gaharu Indonesia baru terpenuhi sekitar 10-20%  atau sekitar 25-40 ton/tahun, sehingga masih jauh dari kuota ekspor (Sumarna, 2002). 

Sumber: Bahan Ajar Pelatihan Budidaya dan Teknik Inokulasi Gaharu, tanggal 5 – 6 Juli 2011. Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian di Kota Bontang oleh: Ir. Ngatiman, MP

Jual Inokulan Gaharu


Hasil uji coba beberapa jenis jamur hingga akhirnya menemukan inokulan dengan jamur Fusarium sp. yang terbukti efektif menginfeksi pohon gaharu dan menghasilkan gubal gaharu.

Tersedia dalam bentuk cair, mudah dalam aplikasi dan murah bagi petani gaharu.

Harga per 1,5 liter = Rp. 250.000,- dapat disuntikkan dalam 1.500 - 3.000 lubang bor (lebih banyak apabila menggunakan sistem pemakuan).


Berminat hubungi:
Murtopo
Hp : 082158519931
email : baynaies@yahoo.co.id 
email : murtopobudiyono@gmail.com

Rabu, 06 Juni 2012

Mari semua..
Mari Menanam Gaharu, mulai dari sekarang, mulai dari diri sendiri, mulai dari satu bibit, mulai dari sekitar kita.